Friday, March 16, 2012

Colbie Caillat: "Think Good Thoughts"


Bosen sama lagu-lagu galau? Nih, Colbie Caillat punya lagu yang beda, "Think Good Thoughts". The lyric indirectly suggest the listener to have positive thinking. Selain itu, musiknya juga punya nada cukup ceria, dan ini memperkuat liriknya yang optimis. Yuk, langsung aja kita lihat liriknya di bawah ini. Lets enjoy this lyric guys :).

Think Good Thoughts
--by Colbie Caillat

i'm just gonna say it
there's no use in delaying
i'm tired of the angry hanging out inside me
so i'll quiet down the devil
i'm gonna knock him with a shovel
and i'll bury all my trouble underneath the revel
when i'm alone in a dark, dark room i have to tell myself to

think good thoughts, think good thoughts
imagine what the world would be if we will, we just
think good thoughts, stop the bad from feeding
oh won't let the negativity turn me into my enemy
promise to myself that i won't let it get the best of me
that's how i want to be

na na na na na
na na na na na na na na (x2)

i'm not saying that it's easy
especially when i'm moody
i might be cursing like a sailor
til i remind myself i'm better
cos words can be like weapons
oh when you use them you will get them
oh oh but i'm not gonna let them take away my heaven
and when i start feeling blue i remember to tell myself to

whoa whoa whoa
think good thoughts, think good thoughts
imagine what the world would be if we will, we just
think good thoughts, stop the bad from feeding
oh won't let the negativity turn me into my enemy
promise to myself that i won't let it get the best of me
that's how i want to be

i just think of rain on summer nights
stars filling up the sky
sun shining on my face
making a secret wish
finding my happiness
that always makes me hold my head up high
i wanna hold my head up high

oh i wanna think good thoughts
oh imagine what the world would be if we will, we just
(think good thoughts)
wouldn't that be something
oh won't let the negativity turn me into my enemy
promise to myself that i won't let it get the best of me
that's how i want to be

na na na na na
na na na na na na na na (x6)


Read more: COLBIE CAILLAT - THINK GOOD THOUGHTS LYRICS http://www.metrolyrics.com/think-good-thoughts-lyrics-colbie-caillat.html#ixzz1pCQI2NSZ
Copied from MetroLyrics.com

Read More ...

Thursday, March 15, 2012

Psikotest for Fun :)


Psikotest ini diambil dari http://webisyours.blogspot.com/ , yang mana blog itu juga mengambil dari email internet, diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa asalnya Japanese.

Dari psikotest ini kamu akan menemukan hasil yang mungkin tidak terduga. Tapi ada syarat sebelu ikut test ini, JANGAN MEMBACA JAWABAN DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU. ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA. BACA SATU DEMI SATU SETIAP POINNYA.

Sekarang siapkan alat tulis, pulpen/pensil/spidol dan kertas.

PS: Waktu memilih nama, kamu harus memilih orang yang kamu kenal. Tulislah apa yang ada di kepala kamu, kalau bisa  Jangan terlalu banyak dipikirin, just have fun guys :).

1. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas di kertas kamu secara vertikal (atas ke bawah).
2. Tulis angka yang paling kamu senang (antara1-11) disebelah angka No.1 dan 2.
3. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu kenal, masing-masing di No.3 dan No.7.
4. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal di No.4, 5, dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang di keluarga, teman, kenalan. Siapapun OK. Tapi, harus yang kamu kenal.
5. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis nama judullagu yang berbeda-beda.
6. Terakhir, tulis kamu punya permohonan.(Kamu minta permohonan).



NAH……… dibawah ini ada jawaban dari psikotest-nya mudah-mudahan cocok jawabannya sama keadaan kamu sekarang.

1. Kamu harus memberitahu ke orang yang kamu tulis di No. 7 tentang psikotest ini.
2. Orang yang kamu tulis di No.3 adalah orang yang kamu cintai.
3. Orang yang kamu tulis di No.7 adalah orang yang kamu suka, tetapi bertepuk sebelah tangan.
4. Orang yang kamu tulis di No.4 adalah orang yang kamu rasa paling penting bagi kamu.
5. Orang yang kamu tulis di No.5 adalah orang yang paling mengerti tentang kamu.
6. Orang yang kamu tulis di No. 6 adalah orang yang membawa keberuntungan pada kamu.
7. Lagu yang kamu tulis di no. 8 adalah lagu yang ditujukan untuk orang No.3.
8. Lagu yang kamu tulis di no.9 adalah lagu yang ditujukan untuk orangNo.7.
9. Lagu yang kamu tulis di no.10 adalah lagu yang melukiskan apa yang ada di hati kamu.
10. Terakhir, lagu yang kamu tulis di No.11 adalah lagu yang melukiskan hidup kamu.

Would you like to share your result on below comment box, please :)

Read More ...

Tuesday, March 13, 2012

Kesenian Benjang Kampung Ciborelang


Kesenian Benjang merupakan kesenian asli Jawa Barat yang berkembang di kaki gunung Manglayang. Belum diketahui siapa pencipta kesenian benjang itu sendiri, namun menurut sumber yang merupakan tokoh Benjang di kampung Ciborelang, yaitu Adang Hakim, diketahui bahwa penerus Benjang adalah Hj. Yayat. Benjang mulai diperkenalkan oleh Hj. Yayat, yang berasal dari Cibiru, sekitar tahun 1918.

Benjang merupakan seni bela diri yang memiliki ciri khas tersendiri. Kesenian benjang berbeda dengan seni bela diri pencak silat yang mana petarungnya saling berjauhan atau renggang. Sedangkan, benjang mengharuskan pemainnya bergumul atau rapat, seperti dalam gulat. Sebagaimana seni bela diri lainnya, benjang pun memiliki teknik-teknik, diantaranya: teknik dengkek (menjepit leher), teknik ngangkat (orang diangkat), dan teknik beulit (kaki lawan dibelit oleh kaki kita). Teknik beulit memiliki beberapa jenis, yaitu beulit samping, beulit dalam dan belit luar. Teknik ini berfungsi untuk menjatuhkan lawan. Adapun istilah lainnya yang terdapat di alam benjang antara lain sulikat, gebot, sabet, dan half side.

Aturan di dalam benjang mengalami perkembangan. Awalnya benjang hanya memiliki aturan yang berdasarkan pada keberanian pemain, misalnya pemain yang berbadan kecil bias melawan yang berbadan besar jika memang dia berani. Akan tetapi terdapat aturan tersirat yang berdasarkan pada hukum alam, yaitu apabila pemain berbadan besar melawan yang berbadan kecil sangatlah tidak pantas. Maka, aturan dimodernisasi demi keselamatan pemain dan kelestarian benjang itu sendiri, yaitu dengan mengelompokkan pemain sesuai dengan umur dan bobot. Meskipun aturan telah dimoderinisasi aturan lama tetap digunakan, yaitu apabila pemain sudah mendapat lawan dengan kelas yang sama, akan tetapi dia tidak berani melawannya, maka permainan pun tidak akan terjadi. Akan tetapi dalam event tidak mungkin seperti itu, maka dilakukan pengelompokan berdasarkan umur dan bobot, sehingga orang harus mau main.

Kesenian benjang merupakan kesenian yang sarat dengan makna. Mulai dari awal pertandingan yang dibuka dengan ritual pembakaran kemenyan yang bertujuan untuk meminta keselamatan dari Sang Maha Kuasa. Kemudian ditutup dengan pemain yang berjabat tangan dan berpelukkan satu dengan yang lainnya, yang menandakan sikap sportifitas. Hal tersebut sesuai dengan moto benjang, “bersih hate handap asor”, bahwa yang menang tidak sombong dengan kemenangannya dan yang kalah harus menerima kekalahannya. Ini ditunjukkan oleh adegan dimana yang kalah nangkarak (terlentang) sehingga dapat melihat bintang yang bermakna kita dalam keadaan kalah dapat tetap mengingat bintang yang merupakan ciptaan Tuhan, sehingga meskipun kita berada pada keadaan terpuruk kita tetap ingat kepada-Nya. Sedangkan, yang menang menindih yang kalah dan melihat tanah, yang bermakna kita yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah sehingga kita tidak boleh sombong karena kemenangan karena kita akan kembali kepada-Nya.

Tidak hanya permainannya saja yang sarat akan makna, alat pengiring, pemain dan arena benjang pun mengandung arti. Alat pengiring benjang antara lain rebana, gendang, terompet, dan kecrek. Rebana terdiri dari kemprang, gembrung, kempul, dan kempring. Keempat rebana tersebut memiliki ukuran yang berbeda mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil dan masing-masing menyimbolkan matahari, bulan, bintang, dan bumi. Terdapat satu buah gendang yang menyimbolkan nuansa atau irama, satu buah terompet yang menunjukan angin, dan satu buah kecrek yang menandakan hiruk pikuk. Kemudian, orang yang bertanding pun mengandung suatu makna, yaitu menunjukan keimanan kepada Tuhan dan minimal kejujuran kepada diri sendiri. Contohnya bermain tidak licik atau sportif. Selanjutnya adalah arena permainan benjang yag berbentuk bulat menyimbolkan alam semesta, yang berisikan matahari, bulan, bintang, bumi, termasuk hiruk pikuk berada di alam semesta.

Di samping sarat makna, benjang pun memiliki banyak manfaat. Manfaat yang dapat diporeleh dari benjang diantaranya adalah sebagai berikut:
•Untuk menjaga kesehatan
•Menjadikan pribadi yang rendah hati
•Menambah teman
•Menjadikan jiwa yang bertanggung jawab
•Menjadikan jiwa pemaaf
•Menumbuhkan rasa percaya diri
•Sebagai alat pertahanan diri

Karena sarat akan makna dan manfaat, benjang pun dapat bertahan. Sejak tahun 2000 hingga sekarang benjang mulai hidup kembali. Akan tetapi, terdapat kesulitan dalam melestarikan benjang. Kesulitan tersebut adalah karena sedikitnya penggemar benjang dan belum ada penggeraknya karena para pemain ahlinya kebanyakan sudah berusia tua dan pensiun dari dunia benjang sendiri, sehingga tidak ada kaderisasi. Kurangnya pengetahuan akan nilai-nilai yang terkandung di dalam benjang pun turut menjadi faktor pendorong benjang sulit diterima masyarakat.

oleh: Desti Ilmianti Saleh dan Tri Susilawati --KKN 2011 Kampung Ciborelang Desa Cinunuk--

Read More ...

Sunday, March 11, 2012

Nenek Bungkuk

Weekend itu emang hari pas buat ngelepas penat selama weekday, kayak saya yang hari Minggu tadi pergi ke rumah nenek yang lokasinya cuma beda dua RT :D. Di sana tuh banyak sepupu saya juga yang lebih sering ngumpul di situ, ketimbang saya, bahkan mereka ngumpul hampir setiap hari.
Obrolan kami pun--sepupu-sepupu saya dan saya--bervariasi, mulai dari curhat, gosip, bocah-bocah, apa pun. Tapi ada satu obrolan yang menarik, dan sayang kalau cuma saya simpan sendiri. Obrolannya itu, kayak gini:

Anggi: Kasian, yah, si Nenek sekarang badannya tambah bungkuk, suka jualan itu, teh?
Ita: Iya, tapi segitu, mah masih sehat masih bisa jalan. Iya, masih jualan, orang Nenek yang minta sendiri.
Anggi: Kalau Nenek yang di Cililin lebih parah bungkuknya.
Ita: Itu udah meninggalkan, yah? Tapi, kalo meninggal badannya lurus lagi kan? Jadi, lemes, yah, badannya?
Anggi: Lah iyalah, orang tidur aja badannya lurus, kalo bungkuk cungkelik-cingkedang dong badannya.
Ita: Yah, kali aja badannya minggir pas tidur....
Kami semua yang ada di situ pun otomatis tertawa mendengar pecakapan mereka.
Weekend yang menyenangkan:D

Read More ...

Friday, March 9, 2012

Mungkin Nanti

Mungkin akan tiba nanti
ketika kata hati bukan lagi butiran-butiran yang bercucuran dari pelipis-pelipis ini
Mungkin akan tiba nanti
ketika kata hati terangkai menjadi kalimat dan terucap dari kedua bibir ini

Mungkin akan tiba nanti
ketika ada rasa berani
Mungkin akan tiba nanti
ketika semua tak begini

Mungkin akan tiba nanti
Mungkin nanti akan tiba
Nanti mungkin akan tiba
Nanti akan tiba mungkin

Akan tiba nanti mungkin
ketika waktu memungkinkan

Read More ...

Create, Do, Believe ... Dreams



Kalo kata Georges Méliès tuh
"If you've ever wondered where your dreams come from when you go to sleep at night, just look around. This is where they are made."―Brian Selznick, The Invention of Hugo Cabret
Apa kata Opa Méliès di film "Hugo" ini, yah mimpi itu datengnya dari film *MyPersonalInterpretation*. Ini bener banget. Kalo udah nonton film bagus, saya suka mimpi ada di tempat-tempat yang ada di film, kayak udah nonton "Star Wars", jadi pengen ke luar angkasa, udah nonton "Eat, Pray, Love" pengen ke Italia, dan masih banyak lagi.

Terus, kalo Arai bilang
"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."―Andrea Hirata, Sang Pemimpi
Keoptimisan Arai ini, bikin saya tambah yakin kalo mimpi-mimpi saya bakal dikabulkan oleh Allah SWT.

Kalo kata saya sih "mimpi itu indah," bah :P. Seriously, "dreams is my motivation to live." Semuanya harus berawal dari mimpi, soalnya cuma mimpi yang bisa bikin kita senang. *Hidup itu kejam, bro!* Tapi, bener mimpi liar itu bisa ngajak kita ke dunia fantasi--bukan Dufan, ye-- yang orang lain belum tentu bisa datengin. Siapa yang tahu dibalik kesusesan para "orang sukses" itu adalah mimpi? Bisa jadi mereka awalnya mimpi, terus termotivasi untuk mewujudkan mimpinya. Kalo kata Ahmad Fuadi mah, kalo udah mimpi, yah, "manjadda wa jadda", siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.

Saya mimpi suatu saat nanti jadi orang yang berhasil, bisa bantu sodara-sodara saya yang membutuhkan :) *mimpi klasik*. Emang klasik, mungkin terdengar bak para "Hero". Tapi, kayaknya ini mimpi banyak orang, deh. Dan, kalau boleh menarik kesimpulan dari mimpi yang satu ini, setiap orang adalah "Hero" *alah*, maksudnya banyak orang yang mempunyai mimpi seperti "Hero".

Next, my personal dreams. Saya tuh suka mimpi punya rumah ala-ala Eropa gitu. Dinding rumahnya disusun dari batu bata merah. Terus, halamannya banyak tanaman-tanaman bunga-bunga, sejenis anyelir, dkk., ditambah tanaman berdaun kecil-kecil, yang kalo digantung daunnya ngerambat ke bawah. Ada satu dua pohon tinggi yang cukup rindang dedaunanya. Di tambah pager kayu putih.

Selain rumah ala Eropa, saya juga pengen pergi ke Eropa, al khusus ke Italia, yuhuuu. Kenapa pengen ke Italia? Soalnya cowonya ganteng-ganteng *aih*. Yang pasti, sih, bangunannya keren abis, kalau search picturenya di internet. Dan, kayaknya di Italia gak bakalan bermasalah dengan makanan, ada pizza, spageti, dkk., *jadi laper*. Cerita sedikit, yah, jadi dulu pernah radio Prambors Bandung ngadain live interaction gitu via sms, dengan pertanyaan buat pendengarnya, kurang lebih: "Kalo lo bangun nanti, hal apa yang pengen ada di hadapan lo?". Nah, saya ikutan, smsnya begini: "Gue pengen ada tiket gratis keliling Italia, dengan tour guide Dan Brown, dan bisa maen bola bareng Francesco Totti." Italia, I'll be there ....

Kalo saya tulis mimpi saya semua disini, saya gak yakin kapan selesainya, dan gak tahu juga yang baca betah atau gak :D. Tapi, yang pasti di atas itu mimpi-mimpi terbesar saya. Dan, terpenting saya akan mengikuti jejak para "Pemimpi Senior", Opa Méliès, Bang Arai, dan Bang Ahmad Fuadi, untuk terus bermimpi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya, serta yakin Tuhan akan membantu mewujudkan semua mimpi kita.

So guys, create your own dreams, do those dreams and believe that you can reach your dreams!

photo by: http://minipopcube.blogspot.com/2010/03/dream-best-of-shoegazeindiedream-pop.html

Read More ...

Sunday, March 4, 2012

The Ambiguity, Irony, Paradox Unify to Form the Chaotic Tention in "Spreading the News" by Lady Gregory

Spreading the News is a drama comedy by Lady Gregory. The story tells about error judgments and misunderstanding. The drama is set in the fair in a district. The Magistrate, one of main characters, judges the district as a bad place. The judgment seems paradox with the condition of the district where there is a chaos caused by misunderstanding between people. Actually, the real condition of the district contradicts with the Magistrate’s judgment that judges the district as the bad place because of crime, but it is true if the district is called bad because people like gossiping even Bartley Fallon and Jack Smith become the victims of the gossip. For the formalist critics the tension of the story can be created by irony, paradox, and ambiguity (Dobie, 2009). It is also can be applied in Gregory’s drama where the ambiguities, ironies, and paradox of the situations and acts that seems from the characters’ conversation, fit together to form a tension. The tension formed in the story is chaotic.
The drama is opened by the conversation between the Magistrate and the police that is full of bad judgments. First, he states that the district has “no system” and “repulsive”. Then, he asks some questions to the police to confirm the condition of the district using checking questions which are statements ended by question mark (?). For example he asked “I suppose there is a god deal of disorder in this place?” (p.25). The question indicates that the Magistrate just confirms his judgment to the police about the district because his question is not begun by question words. The judgments conveyed through the questions “common assault?...Agrarian crime, no doubt?...Boycotting? Maiming of cattle? Firing into houses?” (p.25)– show that the district in the Magistrate’s view is disorder, criminal, rebellious, and bad. In other word, the Magistrate judges that the district is a bad place.
The Magistrate’s judgment is paradoxical. Paradox is “a statement that seems to contradict itself but is actually true” like what Dobie explains (2009:45). The Magistrate who states that the district is bad seems to contradict with the reality of district in which people in the district do activity normally. They work like people in district generally such as trading and farming. As describing of situation in the first scene that is the drama taking place in “the outskirts of a Fair” and there is “an apple Stall” (p.25). It indicates that there is activity of trades. While the indicator that refers to the farming is a description of one character, that is Jack Smith, a raid-haired man, comes in carrying a “hayfork”(26). The word “hayfork” is representative enough to describe that Jack is a farmer. Beside they trade and farm, they are also like chit-chat such as Bartley Fallon who talks about death and misfortune to Mrs. Fallon and Mrs. Tarpey. Actually, there is no crime between them as what the Magistrate judges. However, the Magistrate’s judgment of the district as the bad place is true because their chit-chat is the main cause of chaos in the story.
The chit-chat between people in the fair causes chaos because there are many ambiguous statements and acts. The ambiguity is “a stylistic error in everyday speech in which a word or expression has multiple meanings” (Bressler, 2007). There are some fatal ambiguities among conversation people in the fair that cause misunderstanding. However, the most ambiguous act and statement is begun on Bartley’s act when he will give Jack’s hayfork back because it is left in Bartley’s stall. Bartley “takes up fork awkwardly and upsets the basket” (p.26). Bartley makes their stall untidy and it makes Mrs.Fallow angry. The condition makes ambiguity that seems in Mrs. Fallow’s answers to Mrs.Tarpey’s and Tim Casey’s questions below:
MRS. TARPEY (turning from stall). God help us, Mrs. Fallon, what happened your basket?
MRS. FALLON. It's himself that knocked it down, bad manners to him. (Putting things up) My grand sugar that's destroyed, and he'll not drink his tea without it. I had best go back to the shop for more, much good may it do him!
(Enter TIM CASEY.)
TIM CASEY. Where is Bartley Fallon, Mrs. Fallon? I want a word with him before he'll leave the fair. I was afraid he might have gone home by this, for he's a temperate man.
MRS. FALLON. I wish he did go home! It'd be best for me if he went home straight from the fair green, or if he never came with me at all! Where is he, is it? He's gone up the road (jerks elbow) following Jack Smith with a hayfork. (p.26)

Mrs. Fallow’s answers and the condition of the stall lead Tim Casey and Mrs. Tarpey to misinterpret the situation. Tim Casey interprets that there is some dispute between Jack Smith and Bartley Fallon, and Mrs.Tarpey agrees with Tim Casey’s interpretation. Both of them, then, spread the news about dispute between Jack and Bartley to people in the fair. The news extends to be the news of murder and it spreads to the Magistrate and the police too.
The Magistrate reacts to the news ironically. He arrests Bartley as “the murder of John Smith”. It is ironic because he is wrong in mentioning the victim. Moreover, the murder is never happened because the Magistrate misinterprets Bartley’s statement about death. The Magistrate misinterprets Bartley’s confession while Bartley talks about her feeling about misfortune related on death. The chaos become more complex since Mrs. Fallow is angry with Jack’s wife, Kitty Keary who is accused as the trigger of Bartley’s act. Bartley and Kitty are accused of having an affair and they will go to America. The issue is created from misunderstanding of the spreading news between people. The issue makes Jack angry to Bartley. However, ironically the Magistrate arrests Jack too with accusation of conspiracy.
In conclusion, looking at the ambiguity, irony, and paradox that fit together along the story can help the reader to form the tension of the story. The conversation among people in the fair which is full of ambiguity and irony help the reader to reconcile them to decide the tension of the story so that Spreading the News becomes the unified whole of chaos. The chaos comes from the paradoxical judgment by the Magistrate about the district as the bad place unifying with the spreading news created by ambiguities and ironies.


References:
Bressler, E. Charles. Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2007.
Dobie, B. Ann. Theory into Practice: An Introduction to Literary Criticism. Boston: Wadsworth Cengage Learning, 2009.
Gregory, Lady. Spreading the News.


Read More ...